Site info & Join this site

Online Peoples upload a picture with it Sugaring Hamburg
Posted by : Unknown Minggu, 21 Oktober 2012

 PURA Agung Kentel Gumi terletak di Desa Tusan, Banjarangkan, Klungkung. Pura yang dipugar secara total tahun 2006 ini merupakan bagian dari Triguna Pura (Kahyangan Tiga-nya Jagat Bali). Di mana Pura Agung Kentel Gumi sebagai Pura Pusehnya untuk memohon kedegdegan jagat, Pura Batur sebagai Pura Desanya untuk memohon kesuburan jagat dan Pura Agung Besakih sebagai Pura Dalemnya Jagat Bali kesucian sekala-niskala.

Ketua Panitia Karya Pangusabhan Jagat di Pura Agung Kentel Gumi, Ngakan Putu Gede Bawa, Sabtu (20/10) kemarin mengungkapkan Pura Agung Kentel Gumi sebagai Pura Pusehnya Jagat Bali dan catatan mengenai keberadaan Triguna Pura termuat dalam Raja Purana Batur yang tersimpan di Pura Batur, Kintamani, Bangli. Berdasarkan penelusuran sebelumnya, Tri Guna Pura ini nyaris tak ada yang mengetahui, sehingga Pura Kentel Gumi seperti ikut terlupakan. Soalnya, catatan penting itu sebelumnya tidak ditemukan di Pura Agung Kentel Gumi.

Kaitan Pura Agung Kentel Gumi disebut sebagai Pura Puseh jagat Bali, Ngakan Putu Gede Bawa menceritakan, dalam kekuasaan Dalem Waturenggong sekitar tahun 1615, Pura Batur, Pura Agung Kentel Gumi dan Pura Agung Besakih dijadikan oleh beliau sebagai Trigunaning Pura. Namun dalam Purana Tampuriang Batur itu disebutkan Pura Agung Kentel Gumi sempat tertinggal 500 tahun. Di mana saat itu di Raja Purana Tampuriang itu disebutkan ada semacam kutukan atau pemastu. Siapa pun penguasa di Bali jika tidak melaksanakan yadnya atau aci-aci di tiga pura ini akan merugikan jagat, artinya kacaulah jagat ini.

Mengapa Purana itu baru ditemukan? Ceritanya ini cukup panjang. Purana ada di Pura Batur. Di mana, bunyi Purana itu salah satunya ada kaitannya dengan Pura Agung Kentel Gumi. Tatkala Ida Batara Pasar Agung makekobok ke Watu Kecek (Klotok), beliau nyujur jenek simpang di Pura Agung Kentel Gumi. ''Dari bunyi Purana itu, artinya ada kaitannya bahwa Pura Agung Kentel Gumi sebagai Pura Puseh jagat Bali,'' katanya.

Setelah diketahui Pura Agung Kentel Gumi sebagai Pura Puseh jagat Bali, pemugaran secara total dilakukan sejak tahun 2006, baru selesai tahun 2008. Sejak saat itu, baru dilaksanakan Karya Manca Bali Krama Panyegjeg Jagat yang kedua. Karya yang pertama diceritakan dilaksanakan oleh Ida Batara Dalem Waturenggong.

Pura Agung Kentel Gumi terdiri atas empat halaman utama. Utamaning Utama Mandala terdiri atas 23 palinggih, di antaranya Lingga Reka Bhuwana/Pancer Jagat, Meru Tumpang Solas, palinggih Ida Batara yang berstana di Pura Agung Kentel Gumi, yakni Sanghyang Reka Bhuwana. Di sisi utara, terdapat kompleks palinggih Batara Maspahit yang terdiri atas enam palinggih. Di sisi selatan, kompleks palinggih Batara Masceti, di mana terdapat sembilan palinggih.

Utamaning Utama Mandala terdapat sumanggen sebagai ciri utama. Ada juga perantenan suci, dengan ciri palinggih Lumbung Agung/tempat panetegan. Sedangkan di Madya Mandala (tengah) terdapat empat palinggih, salah satunya palinggih Bale Agung, Gedong Sari stana Batari Saraswati. Kemudian di nista mandala terdapat dua Padmasari.



Karya Pangusabhan Jagat

Tahun ini Pura Agung Kentel Gumi kembali melaksanakan Karya Pangusabhan Jagat. Karya ini bertujuan untuk memohon kesuburan, kemakmuran, kesejehteraan dan kadegdegan jagat. Karya Pangusabhan Jagat di Pura Agung Kentel Gumi sudah diawali dengan upacara matur piuning lan nancep tetaring Minggu (7/10). Selanjutnya Buda Umanis Tambir, Rabu (24/10), dilanjutkan dengan upacara nuwur tirta Kahyangan Tri Guna Pura ring Pura Agung Besakih, Pura Batur Kintamani, Pura Ulun Danu Batur Songan, dan Pura Penataran Ped Nusa Penida.

Kemudian Kamis (25/10) upacara nedunang Ida Batara Manca, Ida Batara Pura Agung Kentel Gumi, lan ngias Ida Batara. Selanjutnya, Jumat (26/10) baru dilaksanakan upacara melasti/makekobok ring tepining segara Tegal Besar. Setelah itu, Senin (29/10) ring rahina Soma Umanis Medangkungan baru dilaksanakan upacara Pangusabhan Jagat ring utama Mandala Pura Agung Kentel Gumi. Selain itu juga dilaksanakan upacara Caru Manca Sanak ring Bale Agung Pura Agung Kentel Gumi, dan Majejiwan ring Paselang Pura Agung Kentel Gumi. Selanjutnya dilaksanakan upacara nganyarin selama sebelas hari sejak puncak karya tersebut. Karya Pangusabhan Jagat selanjutnya kasineb, Jumat (9/11).

Pangempon Pura Agung Kentel Gumi adalah 30 desa pakraman se-Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Di mana ke-30 ini dibagi dua manut Purana Pura Agung Kentel Gumi berdasarkan dresta, yakni enam desa yang terdiri atas Desa Tusan, Bakas, Gria Buda, Semagung, Banjarangkan dan Kuripan Tengah. Keenam desa itu sebagai pangemong pangarep. Sedangkan 24 desa lainnya adalah pangemong pangeropa. Di dalam pelaksanaan karya seperti Pangusabhan Jagat ini, dilaksanakan oleh enam desa ini secara bergilir. Pada saat karya, enam desa itu dibagi lagi menjadi tiga bagian, di mana desa kecil bergabung dengan desa yang besar, sehingga prosesi pelaksanaan karya itu berjalan dengan baik. Seperti sekarang diambil oleh Banjarangkan dan Gria Buda. Tetapi empat desa lainnya juga membantu melaksanaan ayah-ayahan.

Sementara 24 desa lainnya tidak melakukan ngayah langsung di pura, tetapi sudah diputuskan di dalam rapat, bahwa yang 24 desa itu, termasuk juga enam desa lainnya ngaturang banten suci 30 soroh per desa adat sebagai pengganti ayah-ayahan. Pada tahun 2018, saat dilaksanakan Karya Manca Wali Krama yang ketiga, akan melibatkan oleh seluruh desa pakraman di Kecamatan Banjarangkan. (kmb31)

Sumber : Bali Post

{ 3 komentar... read them below or Comment }

- Copyright © 2013 All about computer - Mankz.net - Powered by Blogger - Special thanks to Johanes Djogan -