PURA
Agung Kentel Gumi terletak di Desa Tusan, Banjarangkan, Klungkung. Pura
yang dipugar secara total tahun 2006 ini merupakan bagian dari Triguna
Pura (Kahyangan Tiga-nya Jagat Bali). Di mana Pura Agung Kentel Gumi
sebagai Pura Pusehnya untuk memohon kedegdegan jagat, Pura Batur sebagai
Pura Desanya untuk memohon kesuburan jagat dan Pura Agung Besakih
sebagai Pura Dalemnya Jagat Bali kesucian sekala-niskala.
Ketua Panitia Karya Pangusabhan Jagat di Pura Agung Kentel Gumi, Ngakan
Putu Gede Bawa, Sabtu (20/10) kemarin mengungkapkan Pura Agung Kentel
Gumi sebagai Pura Pusehnya Jagat Bali dan catatan mengenai keberadaan
Triguna Pura termuat dalam Raja Purana Batur yang tersimpan di Pura
Batur, Kintamani, Bangli. Berdasarkan penelusuran sebelumnya, Tri Guna
Pura ini nyaris tak ada yang mengetahui, sehingga Pura Kentel Gumi
seperti ikut terlupakan. Soalnya, catatan penting itu sebelumnya tidak
ditemukan di Pura Agung Kentel Gumi.
Kaitan Pura Agung Kentel Gumi disebut sebagai Pura Puseh jagat Bali,
Ngakan Putu Gede Bawa menceritakan, dalam kekuasaan Dalem Waturenggong
sekitar tahun 1615, Pura Batur, Pura Agung Kentel Gumi dan Pura Agung
Besakih dijadikan oleh beliau sebagai Trigunaning Pura. Namun dalam
Purana Tampuriang Batur itu disebutkan Pura Agung Kentel Gumi sempat
tertinggal 500 tahun. Di mana saat itu di Raja Purana Tampuriang itu
disebutkan ada semacam kutukan atau pemastu. Siapa pun penguasa di Bali
jika tidak melaksanakan yadnya atau aci-aci di tiga pura ini akan
merugikan jagat, artinya kacaulah jagat ini.
Mengapa Purana itu baru ditemukan? Ceritanya ini cukup panjang. Purana
ada di Pura Batur. Di mana, bunyi Purana itu salah satunya ada kaitannya
dengan Pura Agung Kentel Gumi. Tatkala Ida Batara Pasar Agung
makekobok ke Watu Kecek (Klotok), beliau nyujur jenek simpang di Pura
Agung Kentel Gumi. ''Dari bunyi Purana itu, artinya ada kaitannya bahwa
Pura Agung Kentel Gumi sebagai Pura Puseh jagat Bali,'' katanya.
Setelah diketahui Pura Agung Kentel Gumi sebagai Pura Puseh jagat Bali,
pemugaran secara total dilakukan sejak tahun 2006, baru selesai tahun
2008. Sejak saat itu, baru dilaksanakan Karya Manca Bali Krama Panyegjeg
Jagat yang kedua. Karya yang pertama diceritakan dilaksanakan oleh Ida
Batara Dalem Waturenggong.
Pura Agung Kentel Gumi terdiri atas empat halaman utama. Utamaning Utama
Mandala terdiri atas 23 palinggih, di antaranya Lingga Reka
Bhuwana/Pancer Jagat, Meru Tumpang Solas, palinggih Ida Batara yang
berstana di Pura Agung Kentel Gumi, yakni Sanghyang Reka Bhuwana. Di
sisi utara, terdapat kompleks palinggih Batara Maspahit yang terdiri
atas enam palinggih. Di sisi selatan, kompleks palinggih Batara Masceti,
di mana terdapat sembilan palinggih.
Utamaning Utama Mandala terdapat sumanggen sebagai ciri utama. Ada juga
perantenan suci, dengan ciri palinggih Lumbung Agung/tempat panetegan.
Sedangkan di Madya Mandala (tengah) terdapat empat palinggih, salah
satunya palinggih Bale Agung, Gedong Sari stana Batari Saraswati.
Kemudian di nista mandala terdapat dua Padmasari.
Karya Pangusabhan Jagat
Tahun ini Pura Agung Kentel Gumi kembali melaksanakan Karya Pangusabhan
Jagat. Karya ini bertujuan untuk memohon kesuburan, kemakmuran,
kesejehteraan dan kadegdegan jagat. Karya Pangusabhan Jagat di Pura
Agung Kentel Gumi sudah diawali dengan upacara matur piuning lan nancep
tetaring Minggu (7/10). Selanjutnya Buda Umanis Tambir, Rabu (24/10),
dilanjutkan dengan upacara nuwur tirta Kahyangan Tri Guna Pura ring Pura
Agung Besakih, Pura Batur Kintamani, Pura Ulun Danu Batur Songan, dan
Pura Penataran Ped Nusa Penida.
Kemudian Kamis (25/10) upacara nedunang Ida Batara Manca, Ida Batara
Pura Agung Kentel Gumi, lan ngias Ida Batara. Selanjutnya, Jumat (26/10)
baru dilaksanakan upacara melasti/makekobok ring tepining segara Tegal
Besar. Setelah itu, Senin (29/10) ring rahina Soma Umanis Medangkungan
baru dilaksanakan upacara Pangusabhan Jagat ring utama Mandala Pura
Agung Kentel Gumi. Selain itu juga dilaksanakan upacara Caru Manca Sanak
ring Bale Agung Pura Agung Kentel Gumi, dan Majejiwan ring Paselang
Pura Agung Kentel Gumi. Selanjutnya dilaksanakan upacara nganyarin
selama sebelas hari sejak puncak karya tersebut. Karya Pangusabhan Jagat
selanjutnya kasineb, Jumat (9/11).
Pangempon Pura Agung Kentel Gumi adalah 30 desa pakraman se-Kecamatan
Banjarangkan, Klungkung. Di mana ke-30 ini dibagi dua manut Purana Pura
Agung Kentel Gumi berdasarkan dresta, yakni enam desa yang terdiri atas
Desa Tusan, Bakas, Gria Buda, Semagung, Banjarangkan dan Kuripan
Tengah. Keenam desa itu sebagai pangemong pangarep. Sedangkan 24 desa
lainnya adalah pangemong pangeropa. Di dalam pelaksanaan karya seperti
Pangusabhan Jagat ini, dilaksanakan oleh enam desa ini secara bergilir.
Pada saat karya, enam desa itu dibagi lagi menjadi tiga bagian, di mana
desa kecil bergabung dengan desa yang besar, sehingga prosesi
pelaksanaan karya itu berjalan dengan baik. Seperti sekarang diambil
oleh Banjarangkan dan Gria Buda. Tetapi empat desa lainnya juga membantu
melaksanaan ayah-ayahan.
Sementara 24 desa lainnya tidak melakukan ngayah langsung di pura,
tetapi sudah diputuskan di dalam rapat, bahwa yang 24 desa itu, termasuk
juga enam desa lainnya ngaturang banten suci 30 soroh per desa adat
sebagai pengganti ayah-ayahan. Pada tahun 2018, saat dilaksanakan Karya
Manca Wali Krama yang ketiga, akan melibatkan oleh seluruh desa pakraman
di Kecamatan Banjarangkan. (kmb31)
Sumber : Bali Post
Site info & Join this site
Labels
- Android (1)
- Antivirus (3)
- Ayodance Hack (23)
- Berita terkini (5)
- Blogging (2)
- Code Warna (1)
- Crack (1)
- Facebook (1)
- Game (1)
- Guard (1)
- Hack (3)
- ilmu photoshop (1)
- Info (20)
- Intel (1)
- Internet (5)
- Jamu Hack (2)
- Komputer (2)
- Misteri (2)
- Mozila Firefox (1)
- Musik (1)
- News (1)
- Pengetahuan (15)
- Point Blank (1)
- Ramalan (1)
- Sejarah (1)
- Smartfren Andromax (1)
- Smartphone (1)
- Software (5)
- Sport (2)
- Teknologi (2)
- Tips (9)
- Typing Master (1)
- Windows (2)
Susu kentel kali xD
BalasHapusbruakakakakak
wew ! ga bole gitu ! ni agama gww !
Hapussorry" bos cu,a bercanda :D
BalasHapus